Selasa, 20 April 2010

Organisasi Ruang

ORGANISASI RUANG DALAM ARSITEKTUR
1. LINEAR Suatu urutan dalam satu garis dan ruang-ruang yang berulang




2. TERPUSAT Sebuah ruang dominan terpusat dengan pengelompokan sejumlah ruang sekunder.



3. RADIAL Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisasi ruang-ruang Iinier yang berkembang menurut arah jari-jari.




4. GRID Organisasi ruang-ruang dalam daerah struktural grid atau struktur tiga dimensi lain.


5. CLUSTER Kelompok ruang berdasarkan kedekatan hubungan atau bersama-sama memanfaatkan satu ciri atau hubungan visual.

sumber google

Penggabungan Antar Bentuk

1.Penggabungan Vertikal-Integral

Penggabungan Vertikal-Integral disebut juga Integrasi ke Hulu dan Hilir adalah suatu bentuk penggabungan antara perusahaan yang dalam kegiatannya memiliki tahapan produksi berbeda, biasanya menurut urut-urutan produksi atau sebaliknya, misalnya : Perusahaan penghasil bahan baku bergabung dengan produsen pengolah bahan baku, disebut integrasi ke hulu / penggabungan vertikal dan kebalikannya disebut integrasi ke hilir / penggabungan integral.
Tujuan dari penggabungan Vertikal-Integral adalah :
1. Untuk kesinambungan perolehan pasokan bahan baku dengan kuantitas dan kualitas serta harga yang terjamin.
2. Untuk mengendalikan pasar barang jadi dalam hal pasokan, kualitas dan harga.
Intergrasi ke hilir Integrasi ke hulu





2. Penggabungan Horisontal-Paralelisasi

adalah bentuk penggabungan antara dua atau lebih perusahaan yang bekerja pada jalur / tingkat yang sama, misalnya dalam pengolahan bahan baku, dengan tujuan menekan persaingan.
Penggabungan semacam ini juga dapat terjadi antara perusahaan barang/jasa yang menggunakan bahan sejenis.
Tujuan penggabungan Horisontal-Paralelisasi adalah:
1. Mengurangi kelebihan kapasitas
2. Menekan biaya distribusi
3. Memperluas pasar

Perubahan Bentuk

Perubahan bentuk dan gaya dalam dunia arsitektur, sering didahului dengan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakatnya . Sigfried Gideon (1971:4) bahkan pernah mengatakan bahwa: “In each period of transition, religion and social changes are behind the changes in architectural forms, as well as new inventions and the development of new techniques“.

1. Perubahan Dimensi


Ialah perubahan yang dihasilkan dari pengubahan ukuran pada bagian tanpa meninggalkan identitas aslinya. Dengan ada perubahan ukuran maka sebuah bentukan dapat berubah menjadi besar, kecil, memanjang, memendek dan sebagainya. Perubahan dimensi ini bisa dilakukan dengan cara vertikal, horizontal maupun diagonal.

Sebuah kubus misalnya, dapat diubah menjadi bentuk-bentuk prisma serupa dengan mengubah ukuran tinggi, lebar atau panjangnya. Bentuk tersebut dapat dipadatkan menjadi bentuk bidang pipih atau direntangkan menjadi suatu bentuk linier.

Contoh bangunan dengan perubahan dimensi adalah



2. PERUBAHAN SUBSTRACTIVE (PERUBAHAN KARENA PENGURANGAN)


Substractive adalah perubahan yang dikarenakan pengurangan pada bentuk aslinya istilah yang sering kita dengar adalah pencoakan, atau dapat juga besarnya perubahan menentukan apakah bentuk tersebut dapat mempertahankan identitas aslinya.

Sebagai contoh, sebuah kubus dapat mempertahankan identitasnya sebagai kubus walaupun sebagian dari kubus tersebut dihilangkan atau diubah menjadi serangkaian bentuk polyhedron teratur yang menggambarkan suatu bola.

Selain itu bentuk pejal utama, dapat menerima secara langsung adanya pemotongan. Bentuk-bentuk ini akan tetap mempertahankan identitas formalnya jika bagian-bagian volumenya dihilangkan tanpa merusak sisi, sudut dan profil keseluruhan.

Contoh bangunan dengan perubahan substractive adalah



3. PERUBAHAN ADDITIVE (PERUBAHAN DENGAN CARA PENAMBAHAN)


Perubahan Additive adalah perubahan dengan cara penambahan elemen pada bentukan aslinya sehingga dapat menghilangkan identitas aslinya dan membuat identitas baru. Apabila sebuah bentuk terpotong diperoleh dengan menghilangkan sebagian dari volume asalnya, maka suatu bentuk dengan penambahan dihasilkan dengan menghubungkan satu atau beberapa bentuk tambahan lain terhadap volume yang sudah ada. Sifat proses penambahan serta jumlah dan ukuran relative unsure yang ditambahkan akan menentukan apakah identitas bentuk asal dapat dipertahankan atau berubah.

Kemungkinan-kemungkinan dasar untuk penggabungan dua bentuk atau lebih adalah:

- Gaya tarik ruang

Tipe hubungan ini terjadi karena kedua bentuk relative berdekatan satu dengan yang lain, atau saling membagi/ memberikan sifat visual umumnya seperti wujud, warna, atau material

- Hubungan antar sisi

Pada tipe dengan pertemuan antar sisi ini, maka bentuk-bentuk itu akan memiliki satu sisi bersama-sama dan dapat berporos pada sisi tersebut.

- Hubungan antar permukaan bidang

Pada tipe pertemuan permukaan bidang ini, kedua bentuk memiliki bidang-bidang datar yang berhubungan dan terletak sejajar satu sama lain

- Ruang-ruang yang saling terkait

Pada tipe dengan volume-volume ruang yang saling berkaitan ini, bentuk-bentuk ruang tersebut saling menembus ke dalam masing-masing ruangnya. Bentuk-bentuk ini tidak perlu memilik kesamaan visual.

Berikut ini mengkategorikan bentuk-bentuk dengan penambahan menurut sifat hubungan yang muncul diantara bentuk-bentuk komponennya sebaik konfigurasi keseluruhannya.

- Bentuk Terpusat . Terdiri dari sejumlah bentuk sekunder yang mengelilingi satu bentuk dominant yang berada tepat di pusatnya

- Bentuk Linier. Terdiri atas bentuk-bentuk yang diatur berangkaian pada sebuah baris

- Bentuk Radial merupakan suatu komposisi dari bentuk-bentuk linier yang berkembang kearah luar dari bentuk terpusat dalam arah radial.

- Bentuk Cluster. Sekumpulan bentuk-bentuk yang tergabung bersama-sama karena saling berdekatan atau saling memberikan kesamaan sifat visual.

- Bentuk Grid merupakan bentuk-bentuk modular yang dihubungkan dan diatur oleh grid-grid tiga dimensi.

Contoh bangunan dengan perubahan additive adalah




sumber google

Sirkulasi Ruang

Sirkulasi Penghubung Ruang :

Sirkulasi: adalah suatu system pengudaraan di dalam suatu bangunan/ruang.

- Melewati ruang : adalah sirkulasi yang dengan system melewati ruang, yaitu pengudaraan masuk dam melewati ruang tersebut.

-Menembus ruang : adalah sirkulasi dengan system menembus ruang, yaitu udara permanent menembus ruang biasanya pada atas kusen – kusen dan pintu – pintu.

-Berakhir dalam ruang : adalah sirkulasi dengan system menembus ruang, yaitu udara memasuki ruang dan udara hanya berputar pada ruang tersebut.





Ventilasi Atap dan Loteng

- ventilasi pada atap dan loteng tertutup berupa ventilasi lis dan (pada atap miring) oleh ventilasi bubungan atap. Area ventilasi minimal 1/300 luas rung yang akan diberi ventilasi, dengan minimal 50% area ventilasi berada disepanjang bubungan atap. Bukan harus dilindungi dari penetrasi hujan, salju dan serangga.

- ventilasi lis atau ventilasi soffit dapat berupa lubang ventilasi menerus atau setrip ventilasi logam yang dipasang pada soffit lis, atau ventilasi sirkular yang dsusun secara pada frieze-boards.

Ventilasi Kolong

- kolong yang tidak dipanasi juga membutuhkan ventilasi. Bukaan memiliki luas minimal 1 – ½ sf(0,14 m2) untuk tiap 25 kaki (7620) dinding tepi. Sebaiknya terdapat paling sedikit satu bukaan untuk tiap sisi kolong, ditempatkan setinggi mungkin atau didekat sudut untuk ventilasi silang. Bukaan harus terlindungi dari serangga dengan lapisan sarinagan kawat.

Senin, 19 April 2010

Hubungan Ruang

A .RUANG DALAM RUANG

1. Ruang yang lebih besar berfungsi sebagai kawasan 3 dimensi untuk ruang yang di kandungnya
2. Ruang yang lebih kecil mempunyai orientasiyang berbeda dengan ruang pembungkusnya

3. Ruang yang terkandung mempunyai bentukyang berbeda dengan ruang pembungkusnya



B. RUANG SALING BERKAITAN

yang bersifat terbuka pada area publik dan tertutup pada area semi publik dan

privat. Pada hall dan lounge lobby, ruang bersifat open space, sedangkan pada

ruang baca memiliki sifat yang tertutup untuk memberi privasi pada pengguna

ruang baca.




C. RUANG BERSEBELAHAN




D. RUANG YANG DI HUBUNGKAN DENGAN RUANG BERSAMA

- Dua buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat di hubungkan oleh ruang ketiga atau ruang perantara

- Ruang perantara dapat berbeda dalam bentuk atau orientasi untuk menunjukan fungsi berhubungan